Selasa, 09/02/2021
Assalamualaikum selamat pagi anak" kita berjumpa lagi.
sebelumnya kita telah belajar mengenai sistem busbar. Maka hari ini kita masuk ke materi instalasi listrik dengan sistem busbar.
Pada materi hari ini yang akan di pelajari
Persyaratan Instalasi Listrik, Kabel Instalasi Listrik, Instalasi Pelindung Kabel.
Persyaratan Instalasi Listrik
Ada beberapa Persyaratan yang harus dipenuhi dalam membuat instalasi k baik untuk keselamatan maupun fungsional. Untuk lebih jelasnya, simak
1. Persyaratan Yang Berlaku untuk Semua Instalasi Arus Kuat
Persyaratan umum instalasi listrik arus kuat tidak berlaku untuk beberapa hal seperti berikut.
A. Bagian dari instalasi listrik dengan tegangan rendah yang hanya digunakan untuk penyaluran berita dan isyarat.
B. Bagian dari instalasi listrik yang digunakan untuk keperluan telekomunikasi dan pelayanan kereta rel listrik.
C. Instalasi listrik dalam kapal laut, kapal terbang, kereta rel listrik, dan kendaraan lain yang digerakkan secara mekanik.
D. instalasi listrik di bawah tanah dalam tambang.
E. Instalasi listrik dengan tegangan rendah yang tidak melebihi 25 Volt dan dayanya tidak melebihi 100 Watt.
2. Ketentuan yang Terkait
Terdapat ketentuan yang terkait dengan dokumen berikut, di samping Persyaratan Umum Instalasi Listrik.
a. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.
b. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1985 tentang Ketenagalistrikan.
c. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup.
d. Peraturan Pemerintah RI Nomor 10 Tahun 1989 tentang Penyediaan dan Pemanfaatan Tenaga Listrik.
e. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 1995 tentang Usaha Penunjang Tenaga Listrik.
f. Peraturan Menteri Pertambangan dan Energi Nomor 01.P/40/M.PE/1990 tentang Instalasi Ketenagalistrikan.
g. Peraturan Menteri Pertambangan dan Energi Nomor 02.P/0322/M.PE/1995 tentang Standardisasi, Sertifikasi, dan Akreditasi dalam Lingkungan Pertambangan dan Energi.
3. Syarat-Syarat Instalasi Listrik
Untuk membuat instalasi listrik harus memenuhi beberapa persyaratan yang disaj kan dalam tabel berikut.
Tabel 1 Persyaratan Instalasi Listrik
No
|
Syarat
Instalasi Listrik
|
Penjelasan
|
1.
|
Syarat Ekonomis
|
Pembuatan instalasi listrik harus dibuat sedemikian
rupa sehingga harga keseluruhan dari instalasi itu yang meliputi perencanaan,
pemasangan, dan pemeliharaannya semurah mungkin. Dengan demikian, kerugian
daya listrik akan sekecil mungkin
|
2.
|
Syarat Keamanan
|
Instalasi listrik harus dibuat sedemikian rupa sehingga kemungkinan
timbul kecelakaan sangat kecil Aman dalam hal ini berarti tidak membahayakan
jiwa manusia dan terjaminnya peralatan dan benda di sekitarnya dari kerusakan
akibat dari adanya gangguan, seperti gangguan hubungan singkat, tegangan
lebih, beban lebih,
dan sebagainya.
|
3.
|
Syarat Keandalan (Kelangsungan Kerja)
|
Kelangsungan pengaliran arus listrik kepada konsumen
harus (kelangsungan kerja) terjamin secara baik. Jadi, instalasi listrik
harus direncana sedemikian rupa sehingga kemungkinan terputusnya atau terhentinya aliran listrik adalah sangat
kecil.
|
4. Komponen Pokok Instalasi Listrik
Pada dasarnya, pengelompokan komponen instalasi listrik, yaitu bahan penghantar listrik, bahan isolasi (isolator rol), pipa instalasi, kotak sambung, sakelar, fitting, dan perlengkapan bantu.
5. Penghantar Listrik
Penghantar listrik dapat dikelompokkan berdasarkan konstruksinya, yaitu sebagai berikut.
a. Penghantar pejal (solid), yaitu suatu penghantar yang berbentuk kawat pejal yang berukuran sampai 10 mm. Penghantar jenis ini tidak dibuat lebih besar lagi dengan maksud untuk memudahkan penggulungan atau pemasangannya.
b. Penghantar berlilit (stranded), yaitu suatu penghantar yang terdiri atas beberapa urat kawat yang berlilit dengan ukuran 1-500 mm”.
c. Penghantar serabut (fleksibel), yaitu penghantar yang banyak digunakan untuk tempat yang sulit dan sempit, alat-alat portabel, alat-alat ukur listrik, dan pada kendaraan bermotor. Ukuran kabel ini antara 0,5-400 mm2.
d. Penghantar persegi (busbar), yaitu penghantar yang memiliki penampang berbentuk persegi empat yang biasanya digunakan pada PHB (Papan Hubung Bagi) sebagai rel-rel pembagi atau rel penghubung. Penghantar ini tidak berisolasi.
6. Bahan Isolasi (Isolator Rol)
Isolasi atau isolator terbuat dari porselen atau bahan lain yang sederajat, contohnya PVC dengan diameter yang besar 4 inci. Isolator harus dipasang dengan yat sehingga tidak ada gaya mekanis lebih pada hantaran yang ditanjang. Pada stalasi dalam gedung, bahan ini sering disebut rol isolator yang dipasang pada angit-langit bagian atas. Pemasangan rol isolator ini harus diatur sehingga jarak bebas antara hantaran-hantaran yang berlainan fasa tidak kurang dari 3 cm dan rak antara titik-titik tumpunya tidak lebih dari 1 m.
7.Pipa Instalasi
Fungsi pipa instalasi yakni sebagai pelindung hantaran dan sebagai perapi instalasi. Ada tiga jenis pipa instalasi, yaitu pipa baja yang dicat meni (sering disebut pipa union), pipa PVC, dan pipa fleksibel.
8. Kotak Sambung
Berikut macam-macam kotak sambung yang perlu Anda ketahui.
a. Kotak ujung atau sering disebut dos tanam, berguna sebagai tempat sambungan dan pemasangan sakelar atau stopkontak/kotak kontak.
b. Kotak tarik, digunakan pada pemasangan pipa lurus memanjang (setiap 20 m) berguna untuk mempermudah penarikan hantaran ataupun tempat penyambungan.
9. Sakelar
Ada beberapa jenis sakelar berdasarkan sistem kerjanya, yaitu sebagai berikut.
a. Sakelar Tunggal
Sakelar tunggal berfungsi untuk menyalakan dan mematikan lampu. Pada sakelar ini, terdapat dua titik kontak sebagai penghubung antara hantaran fasa dan lampu atau alat yang lain.
b. Sakelar Kutub Ganda (Dwikutub)
Ada empat jenis titik hubung dwikutub yang berguna sebagai penghubung dan pemutus hantaran fasa dan nol secara bersama-sama. Sakelar ini biasanya digunakan pada kotak sekring satu fasa.
c.Sakelar Kutub Tiga (Trikutub)
Sakelar mempunyai enam titik hubung yang berguna sebagai penghubung dan bemutus hantara fasa (R, S, dan T) secara bersama-sama pada sumber listrik tiga.
d.Sakelar Kelompok
Sakelar kelompok berguna sebagai penghubung dan pemutus dua lampy atau dua golongan lampu secara bergantian. Namun, kedua golongan tidak dapat menyala bersamaan. Sakelar ini biasanya digunakan sebagai penghubung yang hemat pada kamar-kamar hotel, asrama, dan lainnya.
e.Sakelar Seri
Sakelar seri adalah jenis sakelar yang berguna sebagai penghubung dan pemutus dua lampu atau dua golongan lampu, baik secara bergantian maupun bersama-sama. Sakelar seri sering disebut sakelar deret.
f. Sakelar Tukar
Sakelar tukar sering juga disebut dengan sakelar hotel karena banyak dipaka dipakai di hotel-hotel untuk menyalakan dan memadamkan dua lampu atau dug golongan lampu secara bergantian. Selain itu, sakelar ini berguna untuk menyalakan dan memadamkan satu lampu atau satu golongan lampu dari dua tempat dengan menggunakan dua sakelar tukar.
g. Sakelar Silang
Sakelar silang adalah sakelar yang secara konstruksi dari gabungan antara dua buah sakelar tukar yang digabung menjadi satu dan bekerja secara bersamaan. Sakelar silang berfungsi untuk mengendalikan sebuah instalasi yang dapat dikendalikan lebih dari dua tempat.
10. Fitting
Komponen listrik tempat menghubungkan lampu dengan kawat-kawat hantaran disebut fitting. Fitting memiliki beberapa jenis, di antaranya fitting duduk, fitting gantung, fitting bayonet, dan fitting kombinasi stopkontak. Fitting terbuat dari bahan isolasi, yaitu bakelit atau porselen.
11. Kotak Pembagi Daya Listrik (PHB)/Distribusi Panel (DP)
Panel dalam instalasi listrik rumah atau gedung merupakan suatu peralatan yang berguna sebagai tempat membagi dan penyaluran tenaga listrik ke beban yang memerlukan agar merata dan seimbang. Di dalam panel pembagi, terdapat komponen antara lain rel (busbar), sakelar utama, pengaman, alat-alat ukur, dan lampu indikator.
12. Perlengkapan Bantu dalam Instalasi Listrik
Ada beberapa perlengkapan bantu untuk memasang peralatan-peralatan listrik seperti berikut.
a. Klem (Sengkang)
Klem (sengkang) digunakan untuk menahan pipa agar dapat dipasang pada dinding atau langit-langit. Klem dapat terbuat dari besi atau bahan PVC yang ukurannya disesuaikan dengan ukuran pipa. Klem dipasang menggunakan sekrup atau paku dengan jarak antara satu dan lainnya tidak lebih dari satu meter untuk pemasangan pipa lurus memanjang. Jarak klem dengan kotak sambung, sakelar, stopkontak, atau komponen lainnya maksimum 10 cm. Adapun klem dengan pelana digunakan untuk meninggikan pemasangan pipa.
b. Isolasi
Fungsi isolasi adalah untuk mengisolasi sambungan kabel agar tidak terhubung dengan kabel yang lain. Selain itu, isolasi juga berfungsi untuk melindungi daya kerja penghantar listrik atau kabel.
c. Lasdop
Fungsi lasdop adalah untuk menutup sambungan kabel agar tersambung dengan kuat. Selain itu, lasdop juga berfungsi sebagai isolasi kabel.
Sekian dan terima kasih...
dari materi yang ibu sampaikan
BILA ADA PERTANYAAN SILAHKAN DIKOLOM KOMENTAR SERTAKAN NAMA.,
Setelah itu
Kerjakan soal pengetahuan dibawah ini!
1. Jelaskan yang dimaksud penghantar pejal!
2. Apa yang anda ketahui tentang penghantar terlilit?
3. Sebutkan jenis-jenis kotak sambungan!
4. Apakah fungsi fitting pada komponen listrik?
5. Perhatikan soal ilustrasi berikut!
Manusia sering menggunakan kabel dalam kehidupan sehari-hari untuk instalasi rumah dan lain-lainnya. Namun, sebagaimana Anda ketahui bahwa kabel berfungsi sebagai penghantar arus listrik. Adapun terdapat banyak jenis-jenis dari kabel itu sendiri.
Berdasarkan hal tersebut, lakukan tanya jawab dengan guru Anda mengenai jenis-jenis kabel untuk melakukan instalasi listrik.
Selesaikan pada buku catatan selesai foto kirim via email: sitibayani0@gmail.com
SELAMAT MENGERJAKAN!
Komentar
Posting Komentar